DLAS SERANG PURBALINGGA JADI WISATA ANDALAN JAWA TENGAH, SUKSES GELAR FESTIVAL GUNUNG SLAMET MASUK KEN 2025

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on twitter

Desa Wisata D’Las (Lembah Asri Serang) di Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, kian meneguhkan eksistensinya sebagai destinasi wisata andalan tak hanya bagi masyarakat lokal, tetapi juga wisatawan dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan luar provinsi. Dikenal dengan panorama alam pegunungan yang menawan dan suasana sejuk khas lereng Gunung Slamet, D’Las terus menunjukkan geliatnya dalam mengembangkan potensi pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat.

Puncak prestasi D’Las Serang tahun ini ditandai dengan keberhasilannya menyelenggarakan Festival Gunung Slamet ke-8 yang berlangsung pada 4–6 Juli 2025. Festival tersebut menarik ribuan pengunjung dari berbagai penjuru Indonesia dan menjadi ajang unjuk pesona budaya, pertunjukan seni, pertanian organik, hingga atraksi alam seperti jelajah hutan pinus dan sunrise di Bukit Mertelu.

Tak hanya itu, Festival Gunung Slamet 2025 juga masuk dalam daftar Karisma Event Nusantara (KEN) — program unggulan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf RI) yang mengkurasi event-event terbaik dari seluruh Indonesia. Masuknya festival ini dalam daftar KEN menjadi pengakuan atas profesionalitas penyelenggaraan acara dan potensi besar yang dimiliki D’Las sebagai destinasi unggulan.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Purbalingga, dalam keterangannya, menyatakan kebanggaannya atas pencapaian ini. “DLAS Serang telah membuktikan bahwa desa wisata bisa menjadi magnet pariwisata nasional. Ini berkat kolaborasi antara pemerintah daerah, komunitas lokal, dan pelaku wisata yang solid,” ujarnya.

Pengunjung yang hadir pun mengaku puas dengan rangkaian acara dan keramahan masyarakat lokal. Salah satu pengunjung dari Semarang, Dina (34), mengatakan, “D’Las Serang bukan hanya tempat liburan, tapi juga tempat belajar soal alam, budaya, dan kebersamaan.”

Dengan keberhasilan ini, D’Las Serang diharapkan terus menjadi model pengembangan desa wisata berbasis komunitas yang mampu menghadirkan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan dan budaya lokal. Dukungan dari pemerintah pusat melalui KEN menjadi pemacu semangat bagi desa-desa wisata lain di Indonesia untuk terus berinovasi dan berkarya.